RSS

Kamis, 26 Februari 2015

TANYA JAWAB WANITA DIALOG WANITA GAUL MENJAWAB TUNTAS PERSOALAN WANITA MASA KINI | TENTANG PERSOALAN SHALAT

TANYA JAWAB WANITA
DIALOG WANITA GAUL
MENJAWAB TUNTAS PERSOALAN WANITA MASA KINI

TENTANG PERSOALAN SHALAT



7.      WANITA HAIDH MENGERJAKAN SHALAT
Pertanyaan :
Bolehkan wanita yang sedang haidh mengerjakan shalat?

Jawaban :
Secara mutlak wanita yang sedang haidh itu tidak boleh mengerjakan shalat, bahkan larangan ini berlaku sejak pertama kali disyari’atkannya ibadah shalat, bahkan ia tidak wajib mengqadha shalat yang telah ditinggalkannya selama ia haidh.

8.      WANITA SHALAT JUM’AT
Pertanyaan :
Bagaimana hukum shalat Jum;at bagi wanita?

Jawaban :
Wanita tidak wajib mengerjakan shalat Jum’at. Tetapi jika ia mengerjakannya, maka shalatnya itu sah. Namun ia masih tetap berkewajiban untuk mengerjakan shalat Zhuhur. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, yang artinya sebagai berikut :
“Jum’at itu adalah kewajiban yang penting pada setiap orang Islam dengan berjama’ah, kecuali empat (yaitu) : Hamba sahaya, wanita, anak kecil dan orang yang sedang sakit (parah)”. (H.R.Imam Abu Daud)

9.      WANITA SHALAT JENAZAH
Pertanyaan :
Bolehkan seorang wanita menyalati jenazah?

Jawaban :
Sejak masa Rasulullah SAW dahulu tidak pernah ada orang wanita yang turut menyalati sejanazah, sekalipun tidak ada larangan yang menghalanginya. Sehingga dengan sendirinya wanita itu boleh mengerjakan shalat jenazah. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sebuah riwayat Sunan Ibnu Majah, yang bersumber dari Ibnu Abas r.a., bahwa ia telah berkata yang artinya sebagai berikut :
“Masuklah orang-orang sendiri-sendiri menyalati Jenazah Rasulullah SAW, sehingga setelah mereka selesai, mereka menyuruh wanita-wanita (menyalati), sehingga setelah wanita-wanita itu selesai, mereka menyuruh anak-anak (agar turut menyalatinya), sedangkan tidak ada seorang pun yang menjadi imam ketika menyalati jenazah Rasulullah SAW itu”. (H.R.Ibnu Majah)

Jadi, awal mula wanita turut mengerjakan shalat jenazah itu adalah ketika menyalati jenazah Rasulullah SAW.

10.      MENSHOLATI JENAZAH WANITA PENZINA
Pertanyaan :
Bolehkan kita menyalati jenazah wanita penzina?

Jawaban :
Boleh, asal itu memang benar-benar orang yang beriman. Berdasarkan keterangan sebuah riwayat, yang artinya sebagai berikut :
“Shalatlah dibelakang orang yang menyebut: “LAA ILAAHA OLLALLAAH”. Dan shalatkanlah (jenazahnya) prang yang berkata “LAA ILAAHA OLLALLAAH”. (H.R.Imam Daruwuthani).

11.      WANITA BERADZAN
Pertanyaan :
Bolehkan wanita beradzan?

Jawaban :
Dalam hal ini para ulama berselisih pendapat. Sebagaimana diantara mereka ada yang mengatakan boleh, dan sebagian yang lain mengatakan tidak boleh. Mereka yang melarang wanita beradzan, karena tidak ada satupun hadits yang memerintahkan beradzan kepada kaum wanita, semuanya hanya ditujukan kepada kaum laki-laki. Oleh sebab itu, hanya dibenarkan bagi kaum laki-laki bukan untuk kaum wanita.

Sebagimana yang telah diterangkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Tidak ada perintah adzan dan iqamah bagi wanita”. (H.RanNajjad)

Dalam sebuah hadits yang lain juga telah diterangkan, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, yang artinya sebagai berikut :
“Sesungguhnya kelemahan dan aurat itu ada pada (diri) wanita, maka tutuplah kelemahan mereka dengan diam dan sembunyikanlah aurat-aurat mereka dengan (diam) dirumah-rumah” (H.R.Al Uqaili)

 Hadits yang diriwayatkan oleh Al Uqaili ini tidak menunjukan larangan bagi kaum wanita untuk beradzan, tetapi larangan yang dimaksud adalah larangn bersuara keras. Sedangkan adzan itu harus dengan suara yang keras, maka hadits ini tidak dapat dijadikan dasar untuk tidak bolehnya wanita beradzan. Lagi pula, pada masa Rasulullah SAW dan sahabat serta tabi’in, bahkan pada masa Imam yang empat, tidak ada satupun riwayat yang menerangkan wanita beradzan untuk umum, dan kalaupun ada hanyalah dirumah mereka sendiri.

Imam Syafi’i juga telah menerangkan: “Tidak ada perintah beradzan bagi wanita jika meraka shalat berjama’ah. Namun jika meraka beradzan dan beriqamat, tidaklah mengapa”.

12.      ISTRI ENGGAN SHALAT
Pertanyaan :
Apa yang harus dilakukan suami jika menemui istrinya enggan mengerjakan shalat?

Jawaban :

Seorang suami bertanggung jawab atas keluarganya. Oleh sebab itu, jika ia menemui istrinya enggan mengerjakan shalat, maka ia harus menasehati dan memerintahkannya untuk mengerjakan shalat. Tetapi jika sudah berulang kali diperintahkan, namun ia tetap tidak mau juga, bahkan tidak jarang menimbulkan pertengkaran maka sang suami harus menceraiknnya. Karena wanita yang secara sadar atau dengan sengaja meninggalkan shalat tanpa ada udzur yang dibenarkan syara’, berarti ia telah ingkar kepada Allah dan dianggap telah murtad.

Penyusun : Ust. Labib Mz. & Ust. M. Ridhlo’i
Penerbit : LINTAS MEDIA Jombang

Terimakasih telah berkunjung  yang Sebelumnya bisa dibaca disini TENTANG PERSOALAN SHOLAT

Rabu, 25 Februari 2015

PERSOALAN SOAL BAGI WANITA - DIALOG WANITA GAUL | MENJAWAB TUNTAS PERSOALAN WANITA MASA KINI

DIALOG WANITA GAUL
MENJAWAB TUNTAS PERSOALAN WANITA MASA KINI

TENTANG PERSOALAN SHALAT

Menurut bahasa, shalat berarti do’a. Sedangkan menurut istilah atau syara, shalat berarti suatu amakan yang tersusun dari perkataan dan perbuatan, yang dimulai dari Takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam, dengan memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan.
Shalat adalah merupakan bukti pengabdian seorang hamba kepada tuhannya, atas kerendahan dirinya dihadaoan-nya dalam rangka untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Karena itulah, setiap muslin yang sudah baligh wajib mengerjakan shalat fardhu yang lima waktu.
Dan disini sengaja kami ketengahkan beberap masalah yang berkaitan dengan shalat, khususnya bagi kaum wanita yang kami uraikan dalam bentuk tanya jawab agar lebih mudah untuk dipahami, diantanya adalah sebagai berikut.

1.      AURAT WANITA DALAM SHALAT
Pertanyaan :
Bagian tubuh mana sajakah yang harus ditutupi bagi wanita yang sedang mengerjakan shalat?, dan batalkah jika kelihatan sehelai rambutnya sekalipun?

Jawaban :
Didalam A;-Qur’a dan hadits Nabi SAW telah diterangkan, bahwa wanita dalam shalat itu wajib menutupi seluruh anggota tubuhnya, kecuali muka dan kedua telapak tangannya. Dan, karena kepala itu adalah merupakan bagian tubuh yang harus ditutupinya. Maka rambutnyapun harus ditutupi meskipun itu hanya sehelai rambut.
Jadi, wanita harus berusaha sedapat mungkin agar rambut kepalanya atau anggota tubuh yang lainnya itu dapat tertutupi. Dan jika sudah berusaha sedemikian rupa, tetapi masih tetap kelihatan tanpa ada unsur kesengajaan, maka semuanya itu sudah terlepas dari kewajibannya menutupi aurat, sehingga shalatnya tetap sah.

2.      WANITA MENJADI IMAM
Pertanyaan :
Bolehkan seorang wnita menjadi imam bagi laki-laki dalam shalat?

Jawaban :
Secara mutlak seorang wanita tidak boleh mengimani jama’ah laki-laki, ia hanya diperbolehkan mengimami jama’ah wanita.

3.      WANITA SHALAT DI MASJID
Pertanyaan :
Bolehkan seorang wanita mengerjakan shalat di masjid?

Jawaban :
Boleh, tetapi dalam sebuah hadits telah diterangkan, bahwa shalatnya wanita dibiliknya atau dirumahnya itu adalah lebih utama daripada shalatnya dimasjid tempat tinggalnya. Shalat dimasjid tempat tinggalnya adalah lebih utama daripada shalat di masjid kaumnya, dan shalat dimasjid kaumnya adalah lebih utama daripada shalat dimasjid kaum muslimin. Dengan demikian maka jelaslah, bahwa seorang wanita itu lebih baik mengerjakan shalat di rumahnya sendiri, demi untuk menjaga kehormatan dirinya.

4.      TEMPAT SHALAT BAGI WANITA
Pertanyaan :
Benarkah shaf wanita dalam shlat berjama’ah itu berada dibelakang jama’ah laki-laki?

Jawaban :
Benar, karena didalam syari’at Islam telah diajarkan, bahwa shaf wanita dalam shalat berjama’ah itu berada dibagian belakang jama’ah laki-laki.
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sebuah hadits yang bersumber dari anas r.a., bahwa ia telah berkata :
Aku seorang yatim di rumah, kami mengerjakan shalat dibelakang Nabi SAW, dan dibelakang kami ada ibuku, Ummu Sulaim”. (H.R.Imam Bukhory)

Imam Bukhory juga telah mengriwayatkan sebuah hadits, yang artinya sebgai berikut :
“Sebaik-baik shaf laki-laki itu berada didepan, dan sejelek-jeleknya berada di belakang. Dan sebaik-baiknya shaf bagi wanita itu dibagian belakang dan sejelek-jeleknya itu berada di bagian depan”.

Berdasarkan kedua hadits tersebut diatas maka jelasalah, bahwa shalat wanita dalam shalat berjamaah yang paling utama itu adalah berada dibagian paling belakang.

5.      WANITA SHALAT BERPAKAIAN TIPIS
Pertanyaan :
Bolehkah wanita mengerjakan shalat dengan berpakaian tipis (tembus pandang)?

Jawaban :
Jelas tidak boleh, manakala pakaian tipis yang dikenakannya itu sampai menampakkan lekak-lekuk bentuk tubuhnya, karena yang demikian itu sama halnya dengan tidak menutup aurat. Padahal syarat sahnya shalat diantaranya adalah menutup aurat. Padahal syarat sahnya shalat diantaranya adalah menutup aurat. Jadi, setiap wanita yang hendak mengerjakan shalat harus memperhatikan pakaian yang dikenakannya. Sudahkah pakaian itu menutupi seluruh auratnua secara sempurna?. Karena itu, berhati-hatilah dalam berpakaian, janganlah sampai perbuatan kita itu hanya sia-sia hanya karena keteledoran kita sendiri.


6.      MENGQADA SHALAT BAGI WANITA HAIDH
Pertanyaany :
Wajibkah wanita yang sedang haidh itu mengqada shalat yang telah ditinggalkannya selama ia haidh?

Jawaban :
Wanita yang sedang haidh itu tidak wajib mengqadha shalat yang telah ditinggalkannya selama dalam masa haidh, karena shalat itu banyak sedangkan masa haidh antara wanita yang satu dengan wanita yang lain itu tidaklah sama, ada yang sebentar ada pula yang lama. Jadi tidak diwajibkannya menqadha shalat bagi wanita yang sedang haidh itu adalah merupakan rukhshah (keringanan) dalam agama Islam.
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Mu’adz r.a., yang artinya sebagai berikut: “Mengapa wanita haidh mengqadha puasa, sedangkan shalatnya tidak?”, Ia menjawab:
“Pada masa Nabi SAW, kami sedang haidh, lalu kami diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat.” (H.Rimam Bukhory dan Muslim)


Berdasarkan hadits Nabi SAW tersebut diatas maka jelaslah, bahwa yang diwajibkan qadha bagi wanita yang sedang haidh itu adalah puasa, bukan shalat.

Masih banyak tanya jawab seputar Wanita, yang mengupas tentang Salat, untuk selanjutnya bisa baca lagi disini : Selengkpanya TENTANG PERSOALAN SHALAT



Penyusun : Ust. Labib Mz. & Ust. M. Ridhlo’i
Penerbit : LINTAS MEDIA Jombang



Masih ada bahasan lagi yang belum di post J
Semoga bermanfaat.

Selasa, 03 Februari 2015

CERITA HIKING BERSAMA KELUARGA #6CM

HIKING BERSAMA KELUARGA #6CM


Sebelumnya perkenalkan namaku Dian, aku udah beberapa kali pergi ke Gunung Papandayan yang ada di Garut, tepatnya sih aku juga orang Garut, sebelum aku menemukan keluarga #6cm ini kami hanya berteman di satu sekolah, kami akrab dan kadang sering bareng dan sekedar jajan-jajan barengan juga. Setelah liburan semester, aku merencanakan untuk mengunjungi Gunung ini lagi memang tidak bosan-bosannya aku datang dan datang lagi kesini berarti untuk ketiga kalinya aku datang ketempat ini lagi. J
Sebelum berangkat Hiking ke Papandayan, aku memang mengajak banyak teman tapi alhasil yang ikut cuman 6 orang aja. Pertama tentunya aku dong yang imut dan manis ini :D 

Yang kedua teman baikku Santi Akbar, namanya Akbar tapi kenyataannya dia terlalu kecil banget saking Akbarnya, intinya Litle litle imut ;D

Yang ketiga sahabatku juga namanya Nada Thayibah yang sama cantiknya tapi harusnya ini deh yang harusnya dikasih nama Nada Akbar, soalnya agak besar tapi gak besar-besar amat =)).

Yang selanjutnya aku kenalkan para cowok-cowoknya. Yang pertama Dudi Durahman, yang tingginya ampun kaya tiang listrik tapi kalah juga sih Dudi sama tiang listrik :P


Yang Kedua namanya Aji Mu'min yang paling agak besar badannya tapi bukan gendut, jadi apa yah ya gitu deh tinggi badannya hampir kaya Dudi tinggi tapi kayanya masih tinggian Dudi, Oh iya Aji juga pake kacamata yang pas aku pake kepuyengan saking gedenya \:D/ .
Description: E:\PICTURES\6cm\Hiking Papandayan #6CM\A + A1315_webcamera360_20140320070557.jpg
Yang ketiga ada Wildan Saepulloh yang paling kecil dari ketiga cowok ini tapi gak kecil-kecil amat, yang ini agak riweh sekali dia ketawa mulutnya bisa masuk 5 lalat deh kayanya. =D
Description: E:\PICTURES\6cm\Hiking Papandayan #6CM\cerita\18032014(126).jpg
            Pagi kira-kira jam 7 pagi kita ber 6 udah kumpul, memang udah terlalu siang bila dibanding dengan perjalanan kami yang memang cukup jauh, karena modal kami hanya kaki buat sampe disana dan sedikit dibantu sama angkutan umum, kami ber 6 pergi menuju Papandayan..
Description: E:\PICTURES\6cm\Hiking Papandayan #6CM\18032014_webcamera360_20140319105535.jpgDescription: E:\PICTURES\6cm\Hiking Papandayan #6CM\cerita\A + A1141_webcamera360_20140319105628.jpgDescription: E:\PICTURES\6cm\Hiking Papandayan #6CM\cerita\A + A1146_webcamera360_20140319110100.jpg
            Aku memang bukan untuk pertama kalinya pergi dengan berjalan kaki untuk mencapai puncuk, sebelumnya aku pergi naik gunung ini dengan berjalan kaki Jadi, sudah ada pengalaman. Tetapi meskipun sudah ada pengalaman tetap saja rasa capek tak pernah hilangan dari kegiatan ini :D

AIR MATA PERTAMA | CURHATANKU

AIR MATA PERTAMA

Wanita memang sangat lembut perasaanya, tak jarang setegar-tegarnya wanita kalau sudah merasa tersakiti, kalau sudah merasa dia tidak diperhatikan, kalau sudah merasa dia kurang disayangi, kalau sudah merasa dia terabaikan, kalau sudah merasa dia diacuhkan oleh seseorang baik orang tua, teman, maupun khususnya pasangan. Wanita bisa dengan mudah sekali meluncurkan jurus ampuh untuk membuat hatinya tambah tenang, yaitu dengan menetaskan air mata..

Saat wanita belum bisa menyayangi seseorang sepenuhnya, dia tak akan pernah bisa menetaskan satu tetes pun air matanya untuk seseorang. Namun, saat seorang wanita telah bisa menyayangi seseorang sepenuhnya, tak jarang jika dia mulai merasa dirinya tersakiti atau bahkan terabaikan oleh seorang lelaki dengan sangat mudah dia bisa menetaskan air mata dengan tanpa disadari, tanpa bisa ditahan dan bisa tumpah hari itu juga..

Banyak lelaki yang memang sangat heran, kenapa Wanita sangat mudah sekali menangis ???
Entah bagaimana perasaan lelaki, perasaannya mungkin kurang lembut, lelaki hanya berfikir logika sedangkan wanita berfikir melalui perasaannya.

Seperti aku..
Aku awalnya belum sepenuhnya bisa menyayangimu, karena masih terbayang akan masalaluku.
Aku belum pernah merasakan perasaan yang sedemikian ini padamu, yang aku rasakan sekarang rasa yang benar-benar telah menyayangimu, rasa yang benar-benar sudah tak ingin kehilanganmu.
Sampai kemarin, tetesan air mata pertamaku kutumpahkan didepanmu. Aku yang biasanya tegar dan tak pernah menumpahkan air mataku didepan pasangan, kemarin untuk pertama kalinya kutumpahkan padamu. Entah betapa cengengnya aku, atau seberapa besar tingkat labilnya perasaanku ini sampai-sampai tanpa rasa malu dan tanpa bisa menahan deraian air mata yang akan jatuh ini, kujatuhkan dihadapanmu..