MODUL
5
MENGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PERSONIL ADMINISTRASI PERKANTORAN
A. Pengertian Personil Kantor
Menurut KBBI, personil
kantor adalah pegawai; anak buah; awak. Tentunya kita sering mendengarnya
dengan istilah karyawan.
1.
Pegawai
negeri: pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah dan digaji oleh
pemerintah
2.
Pegawai
swasta: pegawai yang bekerja pada perusahaan swasta/di luar instansi pemerintah
dan digaji oleh perusahaan swasta tersebut
3.
Pegawai
tetap: pegawai yang sudah diangkat resmi memiliki status pegawai dengan gaji
dan tunjangan tetap, baik bekerja di instansi pemerintah maupun swasta
Jadi dapat disimpulkan
bahwa personil kantor adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan
atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi/kantor pemerintahan
atau swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan mendapat imbalan jasa
berupa gaji dan tunjangan.
B. Macam-Macam Personil Kantor
1.
Administrator
atau petugas pelaksana administrasi
Adalah orang yang menentukan garis-garis besar
kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan oleh kantor sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.
Manajer
Adalah orang yang memimpin pelaksanaan kerja,
menggerakan orang lain/para staf, mengelola dan mendayagunakan uang, peralatan,
sarana dan prasarana kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3.
Staf
atau pembantu ahli
Adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan
dan kemampuan dalam bidangnya, bertugas membantu administrator dan manajer
dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor
4.
Worker
atau pegawai/pekerja
Adalah para karyawan yang langsung digerakan
oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor
C. Tugas dan Tanggung Jawab Personil Kantor
Besar kecilnya tugas dan
tanggung jawab personil, tergantung jenis dan besarnya suatu organisasi/kantor.
Secara umum tugas dan tanggung jawab personil kantor sebagai berikut;
1.
Kepala
kantor/pimpinan kantor/direktur kantor, bertugas memantau dan bertanggung jawab
terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan
2.
Administrasi
bertugas mengelola urusan rumah tangga kantor dan bertanggung jawab mencatat
dan menyimpan semua warkat atau surat keluar dan masuk
3.
Bagian
keuangan atau kasir, bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan, mengatur
arus kas keluar dan kas masuk
4.
Sekretaris,
bertanggung jawab membuat agenda dan jadwal kegiatan kerja pimpinan, juga untuk
karyawan di bagian lainnya, serta membuat surat keluar
5.
Penerima
tamu, bertanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu atau orang-orang yang
mempunyai kepentingan terhadap kantor
D. Perangkat Kerja Personil Kantor
Umumnya perangkat kerja
yang dibutuhkan berupa meja/kursi kerja, lemari arsip/filing cabinet, alat
tulis, kertas tulis, komputer, mesin tik, pesawat telepon, dan lain sebagainya.
Perangkat kerja yang
dibutuhkan dalam membantu proses tugas-tugas admistrasi adalah komputer.
Berikut beberapa kemudahan penggunaan komputer;
1.
Dengan
microsoft word tidak perlu lagi repot-repot berulang kali mengetik surat
2.
Aplikasi
spreedsheet pada microsoft exceel dapat memudahkan pengerjaan laporan keuangan
3.
Aplikasi
data base
4.
Alat
scanner
5.
Lokal
area networking
6.
Email
E. Tahapan-Tahapan Pengadaan Personil Kantor
1.
Analisis
jabatan
Menurut KBBI, adalah penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkara
Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan
informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan uraian pekerjaan (job
description), spesifikasi pekerjaan (job specification), dan evaluasi pekerjaa
(job evaluation)
Analisis jabatan berguna untuk:
a.
Perekrutan
dan seleksi karyawan
b.
Kompensasi
gaji karyawan
c.
Evaluasi
jabatan
d.
Penilaian
prestasi kerja karyawan
e.
Pelatihan
(training)
f.
Promosi
dan pemindahan karyawan
g.
Organisasi
h.
Memperkaya
pekerjaan
i.
Penyederhanaan
pekerjaan
j.
Penempatan
karyawan
2.
Rekrutmen
Menurut KBBI, rekrutmen adalah pengerahan,
masalah tenaga kerja. Rekrutmen adalah proses usaha untuk mencari dan
mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam
suatu perusahaan atau instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah.
a.
Penentuan
dasar rekrutmen
Rekrutmen harus berpedoman pada spesifikasi
pekerjaan yang telah ditentukan unuk mengisi jabatan tersebut. Spesifikasi
harus diuraikan secara jelas agar pelamar mengetahui kualifikasi apa saja yang
dibutuhkan.
b.
Penentuan
sumber-sumber rekrutmen
1)
Sumber
internal
Adalah tenaga kerja atau karyawan yang akan
mengisi suatu lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan tersebut, dengan
cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenui spesifikasi ke suatu bagian
tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru
Keunggulan sumber internal:
a)
Meningkatkan
kinerja dan kedisiplinan karyawan, karena terdapat peluang untuk promosi
b)
Loyalitas
karyawan menjadi besar/tinggi terhadap perusahaan
c)
Biaya
rekrutmen dapat ditekan, karena tidak perlu biaya untuk iklan
d)
Waktu
perekrutan relatif singkat
Kelemahan sumber
internal:
a)
Kurang
membuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar perusahaan
b)
Kurang
ada wibawa bagi karyawan yang dimutasikan
2)
Sumber
eksternal
Adalah tenaga kerja atau karyawan yang akan
mengisi mengisi kerja yang diambil dari luar perusahaan, antara lain sebagai
berikut:
a)
Pelamar
datang sendiri
b)
Kantor
dinas tenaga kerja
c)
Lembaga-lembaga
pendidikan
d)
Pemuatan
iklan/advertising
e)
Referensi
seseorang/rekanan karyawan
f)
Mengambil
dari perusahaan lain
g)
Nepotisme
Keunggulan sumber
eksternal
a)
Kewibawaan
karyawan yang diterima relatif baik
b)
Kemungkinan
akan membawa sistem kerja baru
Kelemahan sumber
eksternal
a)
Kurang
ada kesempatan bagi karyawan untuk promosi
b)
Biaya
rekrutmen relatif besar karena ada biaya iklan dan biaya tahapan seleksi
c)
Waktu
rekrutmen akan lama
d)
Loyalitas
terhadap perusahaan belum bisa diketahui
c.
Metode-metode
rekrutmen
1)
Metode
tertutup
Yaitu pelaksanaan rekrutmen di kalangan
terbatas, hanya untuk karyawan atau orang-orang tertentu saja, sehingga lamaran
yang masuk tidak banyak, dengan demikian akan sulit memperoleh karyawan yang
baik
2)
Metode
terbuka
Yaitu pelaksanaan rekrutmen yang diumumkan
melalui iklan di media massa. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan banyak
lamaran, sehingga kesempatan memperoleh karyawan yang baik dan andal menjadi
lebih besar
d.
Kendala-kendala
rekrutmen
1)
Kebijakan
perusahaan. Biasanya menyangkut gaji
2)
Persyaratan
jabatan. Semakin banyak persyaratan yang dipenuhi semakin sedikit minat.
3)
Soliditas
perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dan soliditasnya
4)
Metode
pelaksanaan rekrutmen. Sistem terbuka dan tertutup mempengaruhi minat pelamar
5)
Kondisi
pasar tenaga kerja. Tinggi rendahnya tingkat penawaran tenaga kerja
6)
Kondisi
lingkungan eksternal. Kondisi perekonomian dan banyak pesaing
3.
Seleksi
Menurut KBBI, seleksi adalah pemilihan (untuk
mendapatkan yang terbaik); metode prosedur yang dipakai oleh bagian personalia
ketika memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan
Dalam melakukan seleksi harus memperhatikan
hal-hal berikut:
·
Seleksi
harus efisien dan efektif
·
Harus
memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku
·
Petugas
seleksi harus cerdas dan jujur
·
Pengertian
“orang yang tepat pada tempat yang tepat” harus diperhatikan dan diartikan
secara dinamis
a.
Proses
seleksi
Penyaring
pelamar

Wawancara
awal
![]() |
Evaluasi
latar belakang dan referensi
![]() |
Wawancara
mendalam
![]() |
Tes
kesehatan/fisik
![]() |
Pengambilan
keputusan
b.
Langkah-langkah
seleksi personil kantor
1)
Seleksi
administratif
Biasanya dilihat dari kebenaran informasi surat
lamaran
2)
Penarikan
tenaga kerja
3)
Klasifikasi
jabatan
4)
Tes
dan wawancara
a)
Tes
Tujuan diadakan tes à untuk mengetahui
tingkat kepandaian, kecakapan dan kepribadian pelamar/calon karyawan
Tes terdiri dari sebagai berikut:
·
Tes
individuàtes
kemampuan yang dilakukan secara perorangan, biasa dilakukan dengan praktik
·
Tes
kelompokàtes
kemampuan yang dilakukan secara bersama, biasa dilakukan dengan praktek atau
tertulis
·
Tes
intelegensiàtes untuk mengetahui tingkat kecerdasan
·
Tes
minatàtes
untuk mengetahui minat pelamar
·
Tes
kepribadianàuntuk mengetahui kepribadian pelamar
·
Tes
bakatàuntuk
mengukur bakat pelamar
·
Tes
kesehatanàtes
untuk mengetahui kesehatan pelamar
b)
Wawancara
Tujuan wawancara:
·
Memastikan
bahwa pelamar benar-benar berminat untuk bekerja
·
Memastikan
kebenaran data tertulis pelamar
·
Memastikan
pelamar yang dipilih adalah orang yang tepat
·
Memberikan
informasi kepada pelamar tentang perusahaan
·
Ajang
promosi bagi perusahaan
Umumnya ada dua jenis
wawancara
·
Wawancara
subjektif
Dalam wawancara ini terkadang masih terjadi
unsur subjektivitas. Walau bagaimanapun pewawancara juga manusia biasa, kadang
pewawancara cenderung melihat hal-hal negatif pada diri pelamar, ada rasa suka
tidak suka, sehingga wawancara tidak berjalan secara objektif.
·
Wawancara
objektif
Agar wawancara berlangsung secara objektif,
harus memperhatikan hal-hal berikut:
-
Pewawancara
bersikap netral, tidak berpihak pada salah satu pelamar, tidak membedakan suku
bangsa dan agama pelamar.
-
Pewawancara
adalah seorang ahli dan mempunyai pengetahuan umum yang baik serta pengetahuan
yang luas tentang perusahaan.
-
Pewawancara
sebaiknya menyimak dengan baik setiap jawaban pelamar dan tidak bersikap acuh
tak acuh
-
Pewawancara
sebaiknya mencatat semua hasil wawancara secara singkat, jelas dan sistematis.
-
Tempat
wawancara sebaiknya di ruang tertutup dan diusahakan menciptakan suasana
bersahabat, sehingga diharapkan pelamar bisa bebas mengemukakan pendapatnya.
5)
Penempatan
personil kantor
Apabila proses seleksi telah selesai, pelamar yang
diterima ditempatkan di suatu bagian tertentu.
Penempatan tidak hanya berlaku bagi karyawan
baru tetapi berlaku pula bagi karyawan lama yang mengalami mutasi.
c.
Tujuan
seleksi
Untuk memperoleh karyawan yang:
1)
Qualified
dan profesional
2)
Jujur
dan disiplin
3)
Inovatif
dan bertanggung jawab
4)
Cakap
dengan penempatan yang tepat
5)
Kreatif
dan dinamis
6)
Berdedikasi
tinggi
7)
Memenuhi
syarat Undang-undang perburuhan
8)
Dapat
bekerja sama
9)
Dapat
bekerja mandiri
10) Mudah berkembang
11)
Mempunyai
budaya dan perilaku malu
d.
Cara-cara
seleksi
1)
Nonilmiah
Yaitu seleksi yang dilakukan tidak berdasarkan
kepada standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau
jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman
saja.
Unsur-unsur yang diseleksi:
a)
Surat
lamaran bermaterai atau tidak
b)
Ijazah
terakhir sekolah formal dan ijazah dari kursus-kursus
c)
Surat
keterangan pengalaman pekerjaan
d)
Surat
referensi dari seseorang atau instansi sebagai bahan pertimbangan
e)
Wawancara
tatap muka/langsung
f)
Penampilan
secara fisik si pelamar (appearance)
g)
Garis
keturunan si pelamar
h)
Bentuk
tulisan si pelamar
2)
Ilmiah
Yaitu seleksi yang didasarkan kepada job
specification akan kebutuhan pekerjaan dan jabatan yang harus segera diisi
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Unsur-unsur seleksi ilmiah:
a)
Berorientasi
kepada kebutuhan nyata karyawan baru
b)
Berorientasi
kepada prestasi kerja
c)
Berpedoman
pada metode kerja yang jelas dan sistematis
d)
Berdasarkan
pada job analysis dan ilmu sosial lainnya
e)
Berpedoman
pada undang-undang perburuhan
e.
Kualifikasi
seleksi
Kualifikasi dasar seleksi biasanya meliputi:
1)
Umur
2)
Keahlian
3)
Pendidikan
4)
Kesehatan
fisik
5)
Jenis
kelamin
6)
Bakat
7)
Tampang/wajah
8)
Karakter
9)
Pengalaman
kerja
10) Kejujuran
11)
Kerja
sama
12) Kedisiplinan
13) Inisiatif dan kreatif
f.
Tingkatan
seleksi
Ada 3, yaitu:
1)
Seleksi
tingkat pertama: mencakup semua tahapan seleksi sejak pembuatan surat lamaran
sampai pelamar dinyatakan diterima
2)
Seleksi
tingkat kedua: dilakukan pada karyawan dengan status masa percobaan, lama masa
percobaan sekitar 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun
3)
Seleksi
tingkat ketiga: dengan mengikuti tahapan pra jabatan, kemudian mereka akan
dipromosikan menjadi karyawan tetap.
Secara umum
langkah-langkah pengadaan personil kantor:
1)
Menetapkan
perencanaan kepegawaian
2)
Menentukan
penarikan karyawan dari sumber-suber tenaga kerja, baik intern maupun ekstern
3)
Membuat
iklan lowongan kerja
4)
Menerima
surat lamaran dari calon tenaga kerja
5)
Mengadakan
seleksi atau penyaringan administratif
6)
Menentukan
diterima atau tidaknya lamaran kerja yang masuk
7)
Menyiapkan
segala perangkat seleksi ( seperti soal-soal, pedoman penilaian maupun standar
kelulusan)
8)
Melakukan
pemanggilan bagi calon karyawan yang memenuhi syarat untuk mengikuti tes/ujian
9)
Mengadakan
seleksi karyawan, berupa tes lisan, tertulis, intelegensi, psikotes dan tes
kesehatan jasmani.
10) Memeriksa hasil tes dan
menentukan rangking serta jumlah calon yang lulus.
11)
Memanggil
calon karyawan yang lulus untuk mengikuti masa percobaan.
12) Mengangangkat karyawan
dengan surat keputusan, dalam status masa percobaan.
13) Calon karyawan mengikuti
orientasi masa percobaan
14) Melakukan penilaian
selama calon karyawan mengikuti masa orientasi
15) Menentukan lulus
tidaknya masa orientasi
16) Membuat surat keputusan
pengangkatan karyawan berstatus karyawan tetap
17)
Menempatkan
karyawan pada jenjang jabatan tertentu dengan tugas, wewenang dan tanggung
jawab sebagai karyawan tetap
18) Melakukan pembinaan dan
pemeliharaan terhadap karyawan, agar para karyawan berkembang dan dapat
bertahan bekerja
F. Syarat-syarat personil kantor
1.
Persyaratan
pengetahuan
Biasanya diukur dengan tingkat pendidikan formal
2.
Persyaratan
ketrampilan
Menurut The Liang Gie, dalam buku administrasi
perkantoran modern, seorang personil kantor dinyatakan terampil bekerja,
apabila karyawan administrasi tersebut telah mampu dengan baik melaksanakan
tugas-tugas pelayanan yang mencakup enam pola kegiatan:
a.
Menghimpun
b.
Mencatat
c.
Mengolah
d.
Menggandakan
e.
Mengirim
f.
menyimpan
3.
Persyaratan
kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan watak dan sifat
seseorang.ciri-ciri yang menyangku kepribadian:
·
Cara
berbicara dan cara berjalan
·
Sikap
badan pada saat duduk
·
Sikap
luwes dan cara berbusana yang serasi disesuaikan dengan waktu dan acaranya
·
Sifat
bersih dan rapi
·
Sifat
yang berkaitan dengan menjaga kesehatan diri
·
Sifat
yang berkaitan dengan kemampuan dari ketrampilan dalam bekerja
·
Sifat
agamis yang berkaitan dengan segi kerohanian
Syarat kepribadian yang
diperlukan seorang personil kantor:
a.
Loyalitas
(kesetiaan terhadap perusahaan) sehingga tercipta “sense of belonging” atau
rasa memiliki dan saling menjaga
b.
Tekun
dan rajin
c.
Kesabaran
d.
Kerapian
e.
Dapat
menyimpan rahasia
G. Pelatihan dan pengembangan Personil Kantor
1.
Pengertian
pelatihan dan pengembangan
a.
Menurut
KBBI, pelatihan adalah proses, cara, perbuatan melatih.
b.
Adalah
suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil karyawan
kantor untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
c.
Adalah
kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan/instansi pemerintah atau swasta yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan mental
personil kantor.
d.
Menurut
intruksi presiden no. 15 tahun 1974 pelatihan adalah bagian pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan di luar
sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang
lebih mengutamakan praktik daripada teori.
Dari beberapa pendapat
di atas dapat disimpulkan bawah pelatihan adalah kegiatan peningkatan kemampuan
dan keterampilan teknis karyawan untuk melaksanakan pekerjaan.
Menurut Wexley dan Yukl
dalam buku Perilaku organisasi dan psikologi personali, pengembangan adalah
peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan
manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas.
2.
Manfaat
pelatihan
Untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, bakat,
dan ketrampila para personil kanor baik yang lama maupun yang baru. Manfaat
pelatihan lainnya:
a.
Dapat
meningkatkan kinerja personil/karyawan kantor
b.
Karyawan
dapat berkembang dengan lebih cepat
c.
Memperbaiki
cara kerja karyawan, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan organisasi
d.
Karyawan
akan mampu bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik, efisien dan efektif
e.
Karyawan
diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri
f.
Diharapkan
mampu meningkatkan etos kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas
3.
Jenis
dan tujuan pelatihan
a.
Supervisory
training
Adalah pelatihan yang bertujuan membantu
perusahaan untuk membimbing para karyawan, dimana para peserta pelatihan
ditugaskan sebagai instruktur untuk melatih karyawan
b.
Administrative
training
Adalah pelatihan yang bertujuan memberikan pengetahuan
tentang bagaimana mempraktikkan teknik-teknik kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan kantor
c.
Office
method training
Adalah pelatihan yang bertujuan melatih karyawan
tentang bagaimana cara-cara melakukan pekerjaan rutin, khususnya bidang
kesekretariatan
d.
Refreshing
training
Adalah pelatihan yang bertujuan melatih karyawan
tentang pekerjaan yang sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya
Tujuan pelatihan:
1)
Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan karyawan
2)
Mengembangkan
keahlian karyawan agar dapat bekerja secara efisien dan efektif
3)
Mengubah
dan membentuk sikap karyawan
4)
Mengembangkan
semangat, kesenangan, dan kemauan kerja karyawan
5)
Memudahkan
pengawasan terhadap karyawan
4.
Prinsip-prinsip
pelatihan
a.
Prinsip
perbedaan individu (setiap individu memiliki kemampuan, tingkat pendidikan,
minat dan pengalaman
b.
Prinsip
pengembangan karyawan
5.
Komponen
pelatihan dan pengembangan
a.
Sasaran
dan tujuan pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan sasaran dan
tujuan yang akan dicapai
b.
Materi
pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan kemampuan peserta pelatihan
c.
Metode
pelatihan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
d.
Para
pelatih (trainers) harus memiliki kualifikasi yang memenuhi syarat
6.
Prinsip-prinsip
perencanaan pelatihan dan pengembangan
Mc. Gehee (1979), merumuskan prinsip-prinsip
pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
a.
Materi
harus diberikan secara sistematis dan bertahap
b.
Tahapan-tahapan
tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Trainers/
pelatih harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan
serangkaian materi pelajaran
d.
Adanya
penguat untuk membangkitkan respon positif dari peserta
e.
Menggunakan
konsep shaping (pembentukan) perilaku
7.
Tahapan-tahapan
penyusunan pelatihan dan pengembangan
a.
Menetapkan
sasaran dan tujuan pelatihan dan pengembangan
b.
Mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan
c.
Menetapkan
metode pelatihan dan pengembangan
d.
Menetapkan
kriteria keberhasilan beserta alat ukurnya
e.
Melakukan
percobaan (try out) dan melakukan revisi
f.
Mengevaluasi
hasil pelatihan dan pengembangan
8.
Tujuan
pelatihan dan pengembangan
a.
Meningkatkan
produktivitas dan kualitas kerja
b.
Meningkatkan
ketetapan sumber daya manusia
c.
Meningkatkan
sikap moral dan semangat kerja
d.
Meningkatkan
rangsangan agar karyawan dapat berprestasi maksimal
e.
Meningkatkan
penghayatan jiwa dan ideologi
f.
Meningkatkan
kesehatan dan keselamatan kerja
g.
Meningkatkan
perkembangan karyawan
h.
Menghindarkan
keusangan
9.
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan
a.
Perbedaan
masing-masing karyawan
b.
Hubungan
dengan analisis jabatan
c.
Motivasi
d.
Partisipasi
aktif
e.
Seleksi
peserta pelatihan
f.
Metode
pelatihan dan pengembangan
10. Kebutuhan pelatihan dan
pengembangan
Ernest J. Mc. Cormick dalam buku industri dan
organisasi psikologi, kebutuhan terhadap program pelatihan dan pengembangan
adalah bawah organisasi/perusahaan perlu melibatkan sumber daya (karyawannya)
pada aktivitas pelatihan.
H. Mutasi Personil Kantor
1.
Pengertian
mutasi
Menurut KBBI, mutasi adalah pemindahan karyawan
dari satu jabatan ke jabatan lain. Mutasi dapat dilakukan secara horizontal
(rotasi kerja/transfer) ataupun vertikal (promosi dan demosi)
Mutasi dilakukan karena:
a.
Atas
keinginan perusahaan
Alasannya:
1)
Perusahaan
tengah melakukan upaya untuk menjamin kelangsungan pekerjaan karyawan tersebut
dan ingin menunjukkan bahwa karyawan tersebut dimutasi bukan karena hukuman
2)
Perusahaan
ingin meyakinkan bawah karyawan tidak diberhentikan
3)
Dilakukan
untuk penyegaran suasana kerja
b.
Atas
keinginan sendiri
Alasan mutasi:
1)
Karyawan
merasa sudah tidak sesuai lagi dengan keinginan dan kondisi fisiknya
2)
Karyawan
yang bersangkutan merasa tidak bisa bekerja sama lagi dengan teman sekerjanya
atau bahkan dengan atasannya
2.
Cara
mutasi
a.
Horizontal
(rotasi kerja/mutasi biasa)
Adalah pemindahan karyawan dari satu posisi /
jabatan / tempat / pekerjaan ke posisi / jabatan / tempat / pekerjaan yang lain
yang setara tanpa diikuti dengan kenaikan atau penurunan jabatan.
Manfaat rotasi/mutasi biasa:
1)
Untuk
memenuhi kekurangan karyawan di bagian lain, sehingga tidak perlu mengambil
tenaga kerja dari luar.
2)
Untuk
memenuhi keinginan karyawan, disesuaikan dengan minat, keahlian, dan bidang
tugas dan kemampuannya
3)
Untuk
mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan, jabatan dan suasana
tempat kerja
4)
Untuk
memberikan motivasi kepada karyawan dalam mengembangkan kemampuannya
b.
Vertikal
(promosi dan demosi)
1)
Promosi
a)
Pengertian
promosi
Adalah pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang lebih tinggi disertai dengan wewenang dan tanggung jawa yang
lebih besar.
Promosi dapat juga diartikan sebagai:
·
Promosi
adalah perubahan dalam kekuasaan, derajat, dan pangkat
·
Promosi
adalah perubahan jabatan lama ke jabatan baru yang lebih tinggi tanggung jawab
dan kekuasaannya
·
Promosi
adalah kenaikan pangkat/jabatan/ yang disertai dengan kekuasaan dan tanggung
jawab yang lebih besar daripada kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya
·
Promosi
adalah kemajuan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas, sehingga diberi
tugas dan tanggung jawab yang lebih besar lagi dengan gaji yang lebih besar
pula.
b)
Manfaat
promosi
·
Untuk
meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan
·
Untuk
menciptakan persaingan yang sehat antar karyawan dalam melaksanakan tugas
pekerjaan
·
Untuk
membina jenjang karir karyawan
·
Untuk
mengembangkan kemampuan karyawan
·
Untuk
mengisi formasi jabatan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya manusia dari
dalam/internal perusahaan
·
Sebagai
jaminan bagi karyawan, bahwa setiap karyawan akan diberi kesempatan untuk maju
c)
Syarat-syarat
promosi
·
Ada
formasi/lowongan jabatan, biasanya karena ada karyawan yang mengundurkan diri,
pindah, pensiun, atau meninggal dunia
·
Karyawan
yang bersangkutan sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam analisis
jabatan
·
Karyawan
tersebut telah lulus seleksi
·
Karyawan
mempunyai kemampuan/kecakapan untuk mengisi posisi/jabatan tersebut
·
Promosi
harus dilakukan berdasarkan metode penilaian objektif
·
Kebijakan
pelaksanaan program promosi harus terbuka dan disampaikan kepada seluruh
karyawan
d)
Evaluasi
promosi
Evaluasi dilakukan dengan membuat kuesioner
(daftar pertanyaan) dan menjawabnya. Hal-hal yang perlu di evaluasi:
·
Apakah
promosi juga diikuti kenaikan pangkat/jabatan?
·
Apakah
promosi dibatasi hanya pada bagian yang ada lowongan jabatan atau pada lowongan
jabatan di semua bagian?
·
Bagian/bidang
apa saja yang akan menjadi persaingan?
·
Apakah
promosi diperuntukkan bagi karyawan di bagian tertentu ssaja, atau di
bagian-bagian lain dalam suatu perusahaan?
·
Apakah
karyawan di luar perusahaan diperkenankan ikut bersaing dalam promosi jabatan?
·
Bagaimana
sistem penilaian untuk menentukan kemampuan karyawan yang berhak mendapatkan
promosi?
e)
Senioritas
dalam promosi
Adalah kenaikan jabatan atau promosi yang
diberikan atas dasar masa kerja karyawan. Artinya dalam pelaksanaan promosi,
masa kerja atau lamanya karyawan bekerja lebih diutamakan atau karyawan yang
telah lama bekerja mendapat prioritas utama dalam memperoleh promosi jabatan.
Sistem senioritas ini bertujuan agar karyawan
tidak pindah dan tetap bekerja pada suatu perusahaan
f)
Mempersiapkan
calon yang akan dipromosikan
Sebelum promosi jabatan, sebaiknya pihak
manajemen mempersiapkan terlebih dahulu dengan melakukan pengaderan karyawan,
karena melalui pengaderan:
·
Karyawan
diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam hal kemampuan, kecakapan
maupun mental dengan sebaik-baiknya
·
Diharapkan
dapat membentuk watak dan sikap karyawan, sebelum karyawan tersebut menduduki
jabatan yang baru
·
Dapat
menciptakan loyalitas yang tinggi, disiplin, dan semangat kerja bagi karyawan
yang akan dipromosikan
·
Diharapkan
karyawan yang dipromosikan dapat meraih keberhasilan dalam melaksanakan
tugasnya
g)
Pengaruh-pengaruh
dalam melaksanakan promosi
·
Berpengaruh
positif, apabila dilaksanakan secara objektif melalui persaingan yang sehat.
·
Berpengaruh
negatif, apabila dilakukan secara tidak objektif, sehingga mengakibatkan
hal-hal berikut:
-
Pertentangan
antarsesama karyawan
-
Pertentangan
antara atasan dan bawahan
-
Sikap
saling curiga antar karyawan dan antara atasan dan bawahan sehingga suasana
kerja tidak harmonis lagi
-
Rendahnya
semangat kerja, disiplin, dan loyalitas karyawan
Terdapat karyawan yang
ambisius dalam mengejar jabatan, sehingga karyawan tersebut menghalalkan segala
cara
2)
Demosi
Adalah pemindahan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang lebih rendah dalam suatu organisasi, sehingga wewenang,
tanggung jawab, pendapatan, dan statusnya pun tidak lebih rendah. Hal ini
terjadi karena karyawan tidak mampu melaksanakan pekerjaan
Penurunan terjadi karena beberapa hal, antara
lain:
a.
Karyawan
melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, sehingga perlu diberikan hukuman
b.
Membangkang,
contoh: menolak jabatan baru, ingin tetap di jabatan lama. Terjadi karena
jabatan baru tidak cocok(misal: secara fisik tidak sanggup, beban tanggung
jawab terlalu besar, atau gaji tidak sesuai)
c.
Perusahaan
tengah mengalami krisi keuangan sehingga perusahaan melakukan reorganisasi atau
perampingan karyawan, untuk penghematan, beberapa karyawan diberi jabatan lebih
rendah
d.
Pengaruh
dari keadaan pasar tenaga kerja, dimana supply (penawaran) melebihi demand
(permintaan)
e.
Karyawan
tidak mampu mengerjakan tugas dan pekerjaannya.
3.
Macam-macam
mutasi
a.
Ditinjau
dari tempat kerja karyawan
1)
Mutasi
antarurusan
2)
Mutasi
antarseksi
3)
Mutasi
antarbagian
4)
Mutasi
antarbiro
5)
Mutasi
antarinstansi
b.
Ditinjau
dari tujuan dan maksud mutasi
1)
Production
transfer, yaitu mutasi pada jabatan yang sama, karena produksi di tempat yang
lama menurun
2)
Replacement
transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan yang
sama di bagian lain, untuk menggantikan karyawan yang belum lama bekerja atau
karyawan yang diberhentikan
3)
Versatility
transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan lain untuk menambah
pengetahuan karyawan yang bersangkutan
4)
Shift
transfer, yaitu mutasi dalam jabatan yang sama. Misalnya, shift A (malam)
pindah ke shift B (pagi)
5)
Remedial
transfer, yaitu mutasi karyawan ke bagian mana saja untuk memupuk dan
memperbaiki kerja sama antarkaryawan
c.
Ditinjau
dari masa kerja karyawan
1)
Temporary
transfer, yaitu mutasi yang bersifat sementara untuk mengganti karyawan yang
cuti atau berhalangan
2)
Permanent
transfer, yaitu mutasi yang bersifat tetap
I. Pemberhentian Personil Kantor
1.
Penyebab
terjadinya pemutusan hubungan kerja
a.
Pemberhentian
atas kehendak perusahaan
Karena karyawan tersebut melakukan kesalahan
fatal (misal: korupsi/tindak pidana penipuan)
b.
Dalam
rangka melaksanakan perampingan/pengurangan karyawan (karena perusahaan
mengalami kerugian terus menerus)
c.
Karena
permintaan sendiri/inisiatif sendiri
d.
Karena
sudah mencapai usia pensiun
e.
Karena
sakit, sehingga tidak dapat melaksanakan tugas lagi
f.
Tidak
cakap jasmani dan rohani
g.
Melakukan
pelanggaran peraturan disiplin karyawan
h.
Meninggal
dunia
i.
Terkena
wajib militer
j.
Tersangkut
partai terlarang
Tingkatan pemberhentian
dari pihak perusahaan ada dua macam:
1. pemberhentian dengan hormat (misal:pensiun)
2. pemberhentian dengan tidak hormat (misal:
karena kesalahan fatal)
2.
Hak
dan kewajiban personil kantor yang diberhentikan
Pemberhentian karyawan swasta dikenal istilah
PHK, pemberhentian karyawan negeri, dikenal istilah pensiun, akan menimbulkan
hak bagi karyawandan kewajiban bagi perusahaan/instansi.
Diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
PRE-04/MEN/1986, yaitu:
a.
Uang
pesangon
1)
Masa
kerja kurang dari 1 tahun: 1 bulan upah bruto/kotor
2)
1
tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun: 2 bulan upah bruto
3)
2
tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun: 3 bulan upah bruto
4)
3
tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun: 4 bulan upah bruto
5)
4
tahun atau lebih: 5 bulan upah bruto
Untuk pensiun pegawai
negeri ditetapkan sebagai berikut
1)
Apabila
yang bersangkutan masih hidup, pembayarannya sebesar 75% dari gaji pokok
2)
Untuk
istri atau suami yang ditinggal sebesar 40% x 75% dari gaji pokok
3)
Untuk
anak yang ditinggal, sebesar 255 x 75% dari gaji pokok
b.
Uang
jasa
1)
Masa
kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 10 tahun adalah 2 bulan upah bruto
2)
Masa
kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun adalah 3 bulan upah bruto
3)
Masa
kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 tahun adalah 4 bulan upah bruto
4)
Masa
kerja 20 tahun atau lebih tetapi kurang dari 25 tahun adalah 5 bulan upah bruto
5)
Masa
kerja 25 tahun atau lebih adalah 6 bulan upah bruto
c.
Uang
ganti rugi
1)
Menurut
pasal 10 ayat 4 UU No. 24 tahun 1969, ketentuan pemberian uang ganti rugi
adalah “kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan atau menderita
penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi”.
Dalam hal ini seorang tenaga kerja meninggal
dunia akibat kecelakaan atau penyakit akibat pekerjaan, ahli warisna berhak
menerima ganti rugi dan besar kecilnya ganti kerugian diatur oleh undang-undang
2)
Menurut
UU kecelakaan tahun 1951:
a)
Sementara
tidak mampu bekerja, uang tunjangan besarnya sama degan upa tiap ari, terhitung
mulai pada hari buruh tidak menerima upah lagi, baik penuh maupun sebagian
dibayar paling lambat 120 hari. Jikalau lewat 120 hari buruh itu belum mampu
bekerja, maka uang tersebut menjadi 50% dari upah sehari untuk tiap-tiap hari
dan dibayar selama buruh tidak mampu bekerja
b)
Tidak
mampu bekerja selama-lamanya, sebagian uang tunjangan, karena itu ditetapkan
sekian % dari upah sehari untuk tiap-tiap hari
0 komentar:
Posting Komentar