PERJALANAN 6CM
Karya : Santi Akbar (Atiw)
Waktu itu ada kumpulan anggota Osis, sesudah
rapat beres hanya ada tinggal beberapa orang saja. Orang-orang yang ada diruang
Osis itu bercerita, ngobrol, dan bercanda. Ketika sedang asiknya bercanda,
Simar mengajak untuk Hiking ke Gunung Papandayan.
“ Hey kita Hiking ke Gunung Papandayan yuk”
kata Simar.
“ Ayo, mumpung minggu depan libur sekolah” kata
Ajmu. Yang lainnyapun setuju, karena orang-orang yang ada di ruang Osis itu ada
yang pencinta Alam (PA) ada juga yang suka Hiking, termasuk aku. Tapi ada juga
yang gak mau ikut, katanya jauh.
Orang-orang yang mau ikut Hiking itu
ternyata cuman 6orang yaitu, Ajmu, Simar, Dudam, Nadin, Kiwil, dan aku.
Meskipun hanya 6orang tetapi kami tetap untuk pergi ke Gunung Papandayan.
Ketika mau berangkat kami janjian dulu, kapan berangkatnya, jam berapa, dan
kumpul dimana.
“ Untuk yang mau ikut Hiking ke
Gunung Papandayan, kita berangkat Minggu, 06 April Kumpul di dekat POM Cinisti
pada pukul 07.30.” Itu sms dari Ajmu. Akupun setuju dan yang lainnya pun
setuju. Pada hari minggu tepat pada pukul 07.20 aku langsung pergi dari rumah
dan langsung menuju tempat yang telah ditentukan. Ternyata sesudah di dekat POM
belum kumpul semuanya, hanya tinggal beberapa orang yang belum datang, kamipun
menunggu. Setelah beberapa menit kemudian sudah berkumpul semuanya. Hanya satu
yang belum datang yaitu angkutan umum.
Kamipun menunggu angkutan umum
lumayan lama, tapi beberapa menit kemudian angkutan umumpun datang. Kamipun
langsung naik. Setelah naik, kami bercanda dan ngobrol, tapi tak lama kemudian
kami langsung turun dari angkutan umum karena sudah sampai di Bunderan Simpang.
Setelah turun, kami mencari makanan
untuk perjalan kesana, karena persediaan makanan kami hanya sedikit dan
perjalanan kesana lumayan cukup jauh. Tidak jauh dari Bunderan Simpang, kami
menemukan warung. Kami langsung membeli makanan. Setelah membeli makanan, kami
mencari angkutan umum lagi, karena untuk kesana kami harus menaiki 2 angkutan
umum. Sesudah menemukan angkutan itu, kami langsung naik, seperti biasa di
dalam angkutan kami bercanda-canda, ngobrol, ketawa-ketiwi.
Sekitar 20 menit kemudian, kami
sampai di Alun-Alun Cisurupan. Setelah turun dari angkutan umum Simar melihat
yang dagang Rambutan. Simar mengajak Dudam untuk membeli rambutan itu. Setelah
membeli rambutan, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Meskipun
dengan berjalan kaki tetapi kami tetap bersemangat dan seru. Tapi dengan jalan
kaki kami harus menumpuh perjalanan kurang lebih 4 jam. Kami terus berjalan
meskipun kelelahan. Beberapa jam kemudian kami beristirahat. Selama istirahat
kami makan sedikit karena lapar dan kamipun belum makan dari rumah.
Setelah beberapa menit kemudian,
kami langsung melanjutkan perjalanan, karena tidak sabar ingin cepat-cepat
sampai ke Gunung Papandayan. Sambil berjalan kami bercanda-canda, ngemil,
minum, dan berfoto-foto.
Setengah jam kemudian kami
beristirahat kembali karena jalannya yang menanjak dan jauh membuat kami cepat
kelelahan. Kami beristirahat dibawah pohon yang lumayan enak untuk beristirahat. Karena tempatnya yang sejuk.
Setelah beristirahat, Dudam berjalan entah kemana. Dan beberapa menit kemudian
Dudam kembali ke tempat peristirahatan.
“ Dudam, Kamu dari mana?” Kata Ajmu
“ Aku mencari air bersih, karena aku
haus dan muka ku panas” kata Dudam
“ Emang ada sumber air yang bersih,
yang bisa di minum? Kata Kiwil10
“ Ada, kalian tinggal turun saja
kesana, tidak jauh kok dari sini.” Kami pun langsung turun untuk mencari sumber
air, karena kami kekurangan persedian air minum. Beberapa menit kemudian, kami
langsung kembali ketempat beristrirahat. Sekitar 10 menit kemudiian, kami
langsung melanjutkan kembali perjalanan, karena perjalanan yang masih jauh.
Kurang lebih 2 jam, kami telah
sampai di tempat tujuan, rasa lelahpun kebayarr dengan pemandangan yang sangat
indah. Setelah sampai di sana, kami beristirahat sejenak. Kami langsung
melanjutkan perjalanan dan menjelajahi di sekitar Gunung Papandayan. Tidak
kerasa kami sudah berada di kawah papandayan, di sana kami berfoto-foto, tetapi
satu orang yang sikapnya mendadak berubah yaitu, Nadin. Awalnya kami tidak tahu
dia kenapa mendadak rubah sikap menjadi begitu dan menghindar dari kami. Ketika
dia ditanya oleh kami, dia hanya diam dan menghindar. Ternyata masalahnya,
hanya dia ingin di foto, tetapi tidak ada yang mau. Bukannya tidak mau tetapi
kamikan suka bercanda, yang mau motoin Nadin itu sengaja tidak di foto.
“ Nadin kamu kenapa jadi begini ??
Di tanya malah diam dan menghindar?? ‘Kata Simar.
“ Nadin hanya terdiam dan
menghindar.”
Waktupun telah menunjukan pukul
13.30, waktunya untuk turun dari Gunung, karena kata petugas yang menjaganya
pukul 13.30 harus sudah turun. Kami langsung dan pulang dari Gunung Papandayan.
Ketika di perjalanan kami ngobrol
tentang film 5CM, dari sana kami membentuk keluarga kecil yaitu 6CM. Kenapa
6CM? Karena kami ada 6orang. Kami memberikan nama panggilan kepada setiap
orang. Dudam di panggil Ayah, Nadin di panggil Bunda, Ajmu di panggil Om, Simar
di panggil Tante, Kiwil di panggil Abang, dan aku di panggil Ade.
Al-humdulillah ketika di perjalanan Nadin pun kembali tersenyum dan kembali
berkumpul dengan kami.
Kami pulang dengan berjalan kaki,
karena jarang ada mobil, meskipun ada mobil yang lewat pasti mobil kolbak,
itupun terisi penuh dengan barang-barang. Meskipun pulang pergi jalan kaki,
tetapi kami tetap senang karena sudah mencapai tujuan, dengan menjumpai Gunung
Papandayan, dan dari perjalanan itu aku menemukan Keluarga Kecil yang baru.
Ditengah-tengah perjalanan hujanpun turun
dengan sangat derasnya, terpaksa kami hujan-hujanan dan badan kamipun basah
kuyup. Meskipun hujan turun kami tetap melanjutkan perjalanan karena waktu
telah sore.
Pukul 17.00 kami telah sampai di alun-alun
Cisurupan, kami langsung mencari
angkutan umum. Tak lama kemudian angkutan umum itu datang, kamipun langsung
naik karena hujan masih belum berhenti. Di dalam mobil ada yang tertidur karena
dia kelelahan ada juga yang ngobrol dan ada pula yang hanya terdiam. 20 menit
kemudian kami telah sampai di bunderan simpang, kamipun langsung turun.
Setelah turun dari mobil, Ajmu mengajak kita
mampir dulu ke kuliner Unyil. Kamipun langsung pergi kesana karena kuliner
unyil itu tempat makan favorite kita. Setelah sampai dikuliner Unyil kami
langsung memesan mie Ayam, kami tidak berani masuk karena malu dengan keadaan
yang basah kuyup. 10 menit kemudian mie Ayampun sudah habis kami langsung
membayarnya. Dan kamipun langsung pulang.
0 komentar:
Posting Komentar