RSS

Jumat, 12 September 2014

SIAPAKAH CINTA YANG SESUNGGUHNYA? - SITI MARDIANA | KUMPULAN CERPEN



Siapakah Cinta yang Sesungguhnya?
Aku memang  suka nulis dan ini salah satu karya pertamaku dalam pembuatan Cerpen, ini cerpen salah satu tugas bahasa Indonesiaku yang disuruh membuat Cerpen oleh Bu Reni yang cantik. Minta kritik dan sarannya ya kira-kira kurang apa cerpen yang aku buat ini.
Sebelumnya aku juga udah post 4 cerpen punya teman kelompokku, minta kritik dan sarannya juga ya kawan,, terimakasih :) :*
Siapakah Cinta yang Sesungguhnya?
Karya : Siti Mardiana (Iandt)



Rasanya putus bagaimana sih?
Dari dulu ungkapan itu yang selalu aku tanyakan kepada diriku sendiri. Kata orang pacaran hanya untuk senang-senang saja bahkan kalau putuspun bisa cari lagi yang lain, yang disebut mantan sudah lupakan saja. Peribahasa mati satu tumbuh seribu datang pada mereka yang anggap pacaran hanya main-main belaka.
Namun, ada juga yang bilang putus cinta itu            bikin sakit hati. Sampai gak bisa tidur, makan gak enak, pikiran galau mikiran si dia melulu bahkan saking sakit hatinya menangis dan melamun adalah pekerjaan sehari-hari. Peribahasa SAKITNYA ITU DISINI.!! Datang pada orang yang menganggap pacaran itu serius.
Apalagi cinta pertama itu adalah hal yang paling gak bisa dilupakan. Cinta pertamaku datang kepada kakak kelas sewaktu di SMA, usianya beda 2 tahun denganku namanya Surya. Cinta pertama Surya juga adalah aku. Cinta pertamaku kini menjadi cinta terakhirku.
***
Setelah mendengar bel berbunyi tanda pulang sekolah, Aku dan kedua temanku Nisa dan Rahayu, segera membereskan semua buku yang bergeletak di meja. Aku memang buru-buru karena udah janjian ketemuan di taman sekolah sama Surya, buat membicarakan kegitan bakti sosial yang akan kami laksanakan buat minggu depan, yang diajak ketemu cuman panitia intinya saja. Aku memang dipilih menjadi wakil dalam kegiatan ini dan Surya menjadi Ketua Pelaksananya.
Terlihat dari jauh Surya dan 3 orang temannya yaitu Rizal, Devi dan juga Yogi sedang duduk dibawah pohon menunggu kedatanganku dan kedua temanku.
“Maaf kak kami telat ya, udah lama nunggunya?” kataku sembari menyalami keempat orang kakak kelas yang sedang duduk dibawah pohon.
“Gak papa Ana, silahkan duduk. Kita mulai aja breafingnya.” Ucap Surya sambil mempersilahkan aku duduk disebelahnya.
Surya dengan tenang dan lihai menjelaskan metode, teknik, dan persiapan bakti sosial buat minggu depan.
“Okey, semuanya udah selesai. Kalau masalah teknisnya nanti hari Kamis, kita rapat bareng pengurus OSIS yang lainnya.”
“Baik ya.” Kata Devi sambil membereskan semua peralatan.
“Kalau begitu kami bertiga pamit dulu ya kak, kalau nanti ada info lagi aku kasih tau kakak.” Ucapku sambil berpamitan kepada Surya dan ketiga temannya.
“Ehh Ana tunggu sebentar, kakak boleh bicara sebentar sama kamu.” Ucap Surya sambil memegang pundakku karena selangkah lagi aku akan pergi meninggalkan kerumunan ini.
“Bicara apa ya kak?”
“Bicara berdua saja, terus apa kalian bisa ninggalin kami berdua disini.” Kata Surya sambil melihat satu persatu dari mereka dengan tatapan berharap.
“Baik kak.” Kata Rahayu
“Okey Surya, good luck.” Ucap Rizal sambil mengedipkan matanya ke Surya.
Surya hanya mengangguk tanda terimakasih. Mereka meninggalkan taman, tapi tanpa aku ketahui mereka semua mengintip dibalik bangunan sekolah meskipun agak jauh.
“Ayo duduk Ana.” Surya menyuruh aku duduk setelah merasa bahwa kehadiran orang lain sudah tidak ada disini dan cuman ada kita berdua saja.
“Iya kak. Kakak mau ngomong apa ya, apa masih masalah buat tempat kita kumpul. Nanti aku usahain deh kak.”  Ucapku karena jantungku ini merasa deg-degan kok cuman aku yang disuruh duduk disini berdua dengan Surya. Takutnya dia hanya ingin marahin aku tapi bukan didepan mereka semua.
***
Rizal, Devi, Yogi, Nisa, dan Rahyu ngintip dibalik bangunan sekolah. Nisa dan Rahayu bingung apa yang sedang mereka lakukan ini. Kenapa harus sembunyi segala, padahal tugas mereka berdua kali ini adalah menunggu sahabatnya yang sedang ngobrol dengan Surya.
“Kak ini ada apa sih, kok kita ngumpet-ngumpet segala?” tanya Nisa penasaran
“Iya nih kak.” Timbal Rahayu kemudian.
“Hustt.. Kalian ini gak tau sistem politik yah.”
“Maksudnya?” tanya Nisa lagi.
“Surya itu dari dulu suka sama teman kalian itu, sejak MOS dia sudah naruh hati sama Ana dan katanya Ana itu Cinta pertamanya, bahkan cinta pada pandangan pertama.” Jawab Rizal yang lebih tahu tentang Surya.
“Iya makanya kalian lihat aja, apa teman kalian bakal nerima Surya atau bahkan sebaliknya. Kita berdoa aja semoga Ana juga punya perasaan sama Surya.” Timbal Yoga.
Nisa dan Rahayu tersenyum dengan semua penjelasan dari teman-temannya Surya yang kayanya sudah mereka rencanakan sebelumnya.
“Oh.. Jadi begitu, ngomong dong kak dari tadi kan kami bingung.” Kata Rahayu  sambil ketawa.
Posisi mereka seperti tangga, Rizal diposisi bawah, diatas kepala Rizal ada Yogi, dan diatas kepala Yogi ada Devi, diatas kepala Devi ada Nisa dan diatas kepala Nisa ada Rahayu.
***
“Bukan itu Ana,, tapi kakak....” kata Surya tak meneruskan perkataannya.
“Tapi apa kak?”
Surya menarik nafas panjang, dan meneruskan penjelasannya. Ini seperti halnya dia kalau mau pidato panjang, sebelum pidato dia pasti menarik nafas panjang seperti itu.
“Sebenarnya, kakak ini.... Sayang sama kamu Ana.!”
Aku hanya diam membisu tanpa berkata apa-apa mendengar pengakuan Surya, aku senang mendengarnya karena sebenarnya aku juga menyimpan hati kepadanya akhir-akhir ini. Tanpa menunggu respon dari aku dia melanjutkan ungkapan hatinya.
“Semenjak kita pertama kali bertemu, Aku merasa sudah jatuh cinta sama kamu. Selebihnya lagi aku gak tau kenapa dari sekian banyak cewek yang melintas di hadapanku hanya kamu yang masuk dihatiku. Jujur aku disini baru pertama menyatakan cinta ke cewek. Sebelumnya aku belum pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan aku meyakinkan diriku sendiri bahwa ini bukan jatuh cinta tapi hanya sekedar rasa kagum. Tapi lama kelamaan perasaan ini gak bisa terkontrol, pikiranku ini hanya memikirkan kamu padahal aku sendiri tidak menyuruh otak ini buat mikirin kamu. Jadii....!!!”
Dia menatap aku dan melintir-lintir kertas yang dipegangnya.
“Jadi apa kamu mau jadi pacar ku?”           
“Hah..!!!” Aku benar-benar kaget mendengar pengakuan dari Surya ini. Tapi tak bisa dibohongi juga kalau aku juga mulai suka sama dia. “Ehh.. Gimana ya kak, aku bingung.” Ucapku sambil melontarkan senyum sedikit memaksa dan sedikit menandakan rasa bingungku.
“Gak papah kok kalau kamu gak mau juga. Aku hanya ingin ngungkapin aja ke kamu, soalnya aku udah gak kuat buat mendam semua perasaan ini.”
“Ehh.. Bukannya gitu kak. Aku.... “ Aku salah tingkah sekarang dan bahkan aku bingung bagaimana cara nerimanya. Surya hanya menatap aku berharap ada kata-kata lagi yang aku lontarkan yang sekiranya membuat dia tau bagaimana perasaanku terhadapnya.
“Akuu.... Aku mau jadi pacar kakak.”
Serentak teman-teman yang lain keluar dan bersorak dihari yang bahagia ini. Semuanya memberikan selamat atas keberhasilan Surya menyatakan cinta ke aku. Dan sekarang kita udah resmi jadian.
***
            Sudah 1 tahun ini, aku dan Surya menjalin hubungan, dan selama itu pula banyak kenangan yang telah diukir oleh kita bedua. Kita sering jalan bareng, nonton bareng, dinner dan semuanya kita lakukan bersama.
            Awalnya nama Surya tak pernah ada dalam catatan harianku, asal-usulnya juga tak pernah hadir dihidupku  tapi kenapa sekarang dia ada didalam kehidupanku. Sekarang wajahnya selalu terlukis didalam hati dan pikiranku, suara lembutnya terekam didalam pita batinku.
            Tak enak rasanya kalau sayur tak dicampur dengan garam yang asin, hambar rasanya kalau sayur tanpa mecin yang selalu membuat orang bersin kalau didekatkan ke dihidung. Begitulah cinta, kalau hanya datar didalam kebahagiaan hambar rasanya. Memang benar kata orang setiap hubungan pasti ada saja masalah.

            “Kakak ini gimana sih, masa gak ada waktu buat aku. Aku juga butuh kakak, kenapa kakak sekarang kurang perhatian sama aku. Apa kakak punya cewek lain hah.!! Kalau kakak emang udah bosan sama aku ya udah gak papah bilang aja jangan sampai kakak selingkuh okey.”
            “Siapa yang selingkuh sih kakak kan sibuk.... Halo.. Haloo..”
“Sialan kenapa lagi sih Ana ini, mudah banget buat marah sekarang ini, dia gak ngerti banget sekarang posisiku serba bingung. Kuliah, pacar, keluarga, semuanya buat aku bingung.” Pikir Surya sambil memegang HP yang baru saja dimatiin sama Ana.

            Aku hanya bisa menangis melihat perubahan Surya yang selalu sibuk dengan kegiatannya sendiri, tanpa mikir apa yang aku rasakan sekarang udah hampir satu bulan kita gak ketemu bahkan ditelepon juga harus aku yang duluan, SMS juga jarang dibales, kenapa sekarang dia berubah. Aku udah gak tau harus bagaimana lagi.
***
            Sehabis makan malam, aku langsung pergi ke kamar buat ngerjain tugas. Seperti biasa, sebelum ngerjain sesuatu aku selalu megang HP duluan buat dengerin musik yang intinya sih buat refresh otak.        “Wiiinnggg....” suara Angry Bird mengagetkan aku, tandanya ada SMS masuk ke HP.
            “Dari kak Surya.” Aku langsung membuka pesan masuk dari Surya.
            “Ana maafin kakak, akhir-akhir ini kakak emang sering sibuk dengan kegiatan kakak. Bahkan kakak sudah jarang merhatiin kamu lagi. Posisi kakak sekarang benar-benar serba salah Ana, kakak sekarang banyak tugas kuliah, keluarga kakak juga dalam masalah ekonomi, dan sekarang kamu sering menuntut lebih yang membuat kakak serba bingung. Kakak ambil keputusan ini memang berat, karena selama ini kamu yang telah buat hidup kakak sungguh istemewa, kamu yang mengajarkan kakak arti cinta itu bagaimana, memberikan rasa sayang kepada kakak setiap saaat.  Kakak sungguh bahagia selama bersama kamu Ana, tapi kakak gak mau egois. Kakak ingin kebahagiaan kamu, kakak ngerasa udah gak pantas lagi bersanding dengan kamu Ana, kamu masih butuh perhatian yang lebih. Sedangkan kakak udah gak bisa ngasih kamu perhatian yang lebih seperti dulu. Sekali lagi kakak minta maaf, mungkin kita harus mengakhiri hubungan kita sekarang. Lebih baik kita putus Ana. Terima kasih atas segalanya Ana.”
            “Apa putus?” pekikku. Ya Tuhan kenapa jantung ini rasanya sesek banget, air mata menetes tanpa kusadari. Kenapa dia putusin aku rasanya gak mungkin, tapi ini nyata. Lamanya aku berfikir akhirnya aku memutuskan menyutujui untuk mengakhiri hubunganku dengan Surya, aku gak mau kaya cewek-cewek yang merengek hanya untuk mempertahankan hubungan yang tak pasti seperti ini. Meskipun hati ini berat putus dengannya.
            “Baiklah kalau itu memang keputusan kakak, aku minta maaf selama ini aku gak bisa mengerti posisi kakak. Aku juga egois menuntut terus sama kakak. Semoga kakak juga mendapatkan wanita yang lebih baik dan bisa mengerti kakak.”
            Malam ini, bukannya fokus buat ngerjain tugas malah terlalang memikirkan kepergian Surya di hatiku. Hujan disekitar pipi tak pernah selesai sampai akhirnya aku tertidur.
***
            “Gimana sekarang kamu udah ada pengganti Surya gak na?” tanya Rahayu ketika aku sedang makan bakso di kantin.
            Aku terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan Rahayu, aku hanya diam melihat mangkok bakso yang sedang aku nikmati itu, rasanya selera makanpun hilang saat mendengar nama Surya diucapkan.
            “Maaf Ana, bukan maksudku...” lanjut Rahayu
            “Gak papah yu, sekarang aku sedang dekat sama Yudi.”
            “Siapa tuh Yudi?”
            “Dia adalah orang yang bisa buat aku move on.”
            Aku menceritakan kepada kedua temanku tentang Yudi, aku bertemu dengannya waktu ada acara Seminar di sekolahnya yang kebetulan waktu itu dia nabrak aku, sebagai permohonan maafnya dia ngajak makan siang bareng dan dari situlah aku dan dia mulai dekat.
           
            “Udah lama kita kenal tapi dia belum juga nembak-nembak aku, kalian tau gak? Perhatiannya itu wishh mantep banget, dia benar-benar sosok laki-laki yang sempurna bahkan lebih baik dari Surya, meskipun kita jarang ketemu tapi perhatiannya itu buat aku mulai suka dan sayang sama dia.”
           
            Aku begitu bahagia dengan kehadiran Yudi dikehidupanku, dan bahkan sejenak aku tidak inget dengan kegundahan hatiku yang selalu berharap Surya datang lagi dikehidupanku.
Sudah hampir setengah tahun kita kenal, tapi gelagat dia nembak gak pernah kelihatan. Bahkan kalau ketemu juga jarang ngobrolnya, jadi dia perhatian cuman lewat HP.
***
Aku begitu penasaran dengan perasaanya selama ini terhadapku, aku merasa kami seperti pacaran namun dalam status yang tak tentu. Aku begitu penasaran apa yang sebenarnya dia rasakan terhadapku.
Hari ini aku lagi smsan sama dua orang cowok. Yang pertama sama Ahsan, dia ini sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri, karena dia begitu perhatian kepadaku. Tapi aku hanya menganggap dia hanya sekedar teman dekat bukan sebagai lelaki yang special dihatiku seperti Yudi. Tentunya yang satu lagi aku smsan sama Yudi seseorang yang special.
Kali ini aku lagi iseng, kirim kata-kata sama semua orang, yang intinya tentang penilaian dan tanggapan mereka terhadapku. Salah satunya sama Ahsan dan juga Yudi.
Dari Kak Ahsan :
Seberapa kenal kamu dengan yang namanya Ana. Isi dalam kurungmya dengan jujur dan aku tunggu balesannya.
Hai namaku (Ahsan), aku adalah (teman) nya Ana.
Aku udah kenal sama Ana udah (cukup lama)
Aku suka kalau Ana lagi (Senyum)
Yang aku gak suka sama Ana itu ( Tidak ada)
Hal yang paling berkesan dengan Ana adalah (facenya)
Aku pengen Ana jadi (Pacar kuJ )
Pesan ku buat Ana adalah (Jangan berhenti tersenyum)
Yang aku inginkan dari Ana adalah (hatinya)
Jika aku kangen sama Ana aku suka (lihat fotonya)
Dan aku sangat (Suka Kamu)

“Apa?” setelah membaca balesan dari Ahsan aku benar-benar kaget.

Dari Kak Yudi J
Seberapa kenal kamu dengan yang namanya Ana. Isi dalam kurungmya dengan jujur dan aku tunggu balesannya.
Hai namaku (Yudi), aku adalah (teman) nya Ana.
Aku udah kenal sama Ana udah (kurang lebih 6 bulan)
Aku suka kalau Ana lagi (Becanda sama aku)
Yang aku gak suka sama Ana itu ( Tidak ada)
Hal yang paling berkesan dengan Ana adalah (tingkah lakunya yang lucu yang buat aku kangen)
Aku pengen Ana jadi (Sahabat sekaligus Adik yang terbaik )
Pesan ku buat Ana adalah (Jangan lupa beribadah dan solat 5 waktu)
Yang aku inginkan dari Ana adalah (senyumannya)
Jika aku kangen sama Ana aku suka (membayangkannya)
Dan aku sangat (Suka melihat senyumannya)

“Apa.. kenapa kok malah dia bukannya.... Ihh.. Kok gitu sih?” Aku bingung kenapa kata-kata yang aku harapkan malah timbul dari Ahsan, lelaki yang sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri.

Kepada kak Ahsan : “Kenapa kakak bisa suka sama aku?”
Kepada kak Yudi J : “Oh.. jadi kakak anggap aku ini cuman sebagai adik kakak?”

Dari kak Ahsan    : “Kakak udah suka sama kamu udah lama, tapi baru sekarang kakak berani ungkapinnya lewat sms kamu tadi.”
Dari kak Yudi J : “Iya, kamu itu lucu banget jadinya buat kakak selalu kangen sama kamu dan pingin banget buat cubit pipi kamu.”

Kepada kak Yudi J : “Kirain hubungan kita selama ini lebih dari yang dikatakan  adik atau bahkan teman, apa kakak gak punya perasaan sama sekali ke aku?.”
Aku hanya fokus kepada Yudi sekarang, aku masih bingung harus jawab apa kepada Ahsan, karena yang aku inginkan hanyalah Yudi.
Dari kak Yudi J : “Emang Ana maunya apa?”
Kepada kak Yudi J : “Aku kira kakak suka sama aku cinta sama aku dan sayang sama aku, tapi ternyata perkiraanku salah. Aku memang salah berharap seperti itu kepada kakak.”

Dari kak Ahsan : “ Ana kenapa kamu gak bales.”
Kepada kak Ahsan : “Maaf kak aku bingung.”
Dari kak Ahsan : “ Bingung kenapa, kamu udah punya pacar ya?”

Aku bingung dengan kepastian dari Yudi, sebenarnya perasaannya gimana sih ke aku. Jika dia suka sama aku, aku akan bilang ke Ahsan kalau aku udah punya pacar, tapi jika tidak lebih baik aku terima dia dan mencoba untuk menyayanginya.
Dari kak Yudi J :  “Kamu suka sama kakak, maaf kakak gak nyadar selama ini dan kakak anggap kamu adik kakak saja...”
Melihat pesan terakhir dari Yudi aku sadar kalau aku hanya dipermainkan saja, dan dia bukan yang terbaik yang bisa aku miliki, kecewa sekali melihat kenyataan kalau aku hanya di kasih harapan palsu.

Kepada kak Ahsan : “Kakak benar-benar mau jadi pacar aku?”
Dari kak Ahsan : “Iya Ana kakak ingin sekali menjadi pacar kamu.”
Kepada kak Ahsan : “Iya kak aku mau jadi pacar kakak J hehe.”

Hari ini, aku gak tau apa ini kebahagiaan atau malah kesedihan yang kuterima. Rasanya aku ingin buah mangga yang manis tapi malah biji yang kudapat. Tapi mulai sekarang aku harus mencoba menerima seorang lelaki yang sekarang sudah sah menjadi kekasih hatiku.
*** 

            Teman-temanku begitu kaget mendengar siapa yang menjadi pacarku sekarang, mendengar ceritaku Nisa dan Rahayu begitu sedih. Dia tau apa yang aku inginkan sebenarnya, orang yang telah aku tunggu-tunggu dan bahkan menjadi impian pangeranku itu hanya memberikan perhatian yang palsu, serta harapan-harapan palsu yang bulsit.
            Ahsan memang sosok lelaki yang sangat baik, perhatian, bertanggung jawab, romantis dan bahkan dia selalu tau apa yang aku butuhkan, dia sering ngajak aku jalan malah dia lebih perhatian dari yang namanya Surya dan Yudi, tapi mengapa dibalik kebaikannya itu hatiku belum luluh dibuatnya, mungkin ini masih awal dari hubungan kita berdua. Suatu saat nanti semoga aku bisa mencintai dan menyayanginya sepenuh hati.
            Tak selang beberapa lama hubungan dengan Ahsan, Yudi menyatakan cinta dan mengakui kalau dia juga mencintaiku. Dia juga minta maaf telat menyadari perasaannya itu. Tapi tak bisa dipungkiri kalau hati ini masih ada rasa sama dia, namun kejadian waktu itu membuatku tersadar kalau dia bukan lelaki yang baik. Dia pasti memberikan harapan-harapan kepada wanita yang lain juga. Tapi sayang kalaupun aku masih mencintainya aku gak bisa menerima cintanya karena prinsipku untuk setia memang kental di hidupku, aku juga udah mulai melupakan perasaanku sama dia, sekarang yang aku pikirkan adalah Ahsan yang aku sayangi dan menyayangiku.
           
            “Mentari dan dinginnya pagi seraya membangunkan ku dari mimpi tentangmu, lembutnya embun pagi mengingatkanku pada indahnya wajahmu, hangatnya mentari pagi meyakinkanku akan dirimu dan hangatnya cintamu yang membuatku nyaman didekatmu. Good Morning sayang. I Love You :*”
            Setiap pagi Ahsan selalu mengirimkan kata-kata cinta yang menyentuh hati, setiap malam juga tak kalah romantisnya, dia memang lelaki yang bisa memanjakan aku setiap aku butuh dia bahkan tanpa disuruhpun dia selalu bisa datang kapanpun aku mau. Beda dengan Surya ataupun Yudi.
***
            Hubungan jarak jauh memang belum pernah aku rasakan, tapi sekarang akan merasakan apa itu yang namanya hubungan jarak jauh. Ahsan pindah kuliah ke luar kota tepatnya di Jakarta, jarak antara kota Bandung dan Jakarta memang cukup dekat bila ditempuh dengan bus. Tapi apakah aku sanggup hubungan seperti ini, kita lihat saja nanti sampai kemana aku sanggup menjalankannya dengan Ahsan.
            Ternyata, aku gak bisa berhubungan jarak jauh seperti ini, aku selalu iri dengan teman-teman yang lain yang selalu ketemu sama pacarnya, sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini dan mencari pacar yang jaraknya masih cukup dekat dengan tempat tinggalku. Rasanya memang sangat egois, tapi aku juga sudah tidak tahan lagi. Rasa takutku kalau-kalau nanti dia mengkhianatiku selalu ada dipikiranku, memang dia masih tetap memberikan perhatiannya kepadaku, bahkan sangat tak mungkin kalau dia tega mengkhianatiku. Tapi untuk sekarang aku menyerah untuk mempertahankan hubungan ini.
              Ahsan terus meneleponku, karena mendapatkan sms yang isinya aku minta putus sama Ahsan. Aku gak angkat teleponnya sebab aku takut akan keputusanku itu membuatnya sedih, sedangkan aku gak mau mendengar kata-kata sedihnya.
            “Tolong angkat teleponku Ana.”
            Kali ini aku angkat teleponnya. Terdengar suara tangisan Ahsan membuka percakapan ini. Dan setelah ngobrol panjang akhirnya dia bisa menerima alasanku kenapa aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini dan dia mengerti. Kami sepakat untuk tidak bermusuhan, dan selalu berkomunikasi meskipun status kami bukan pacaran seperti dulu lagi.
            Aku masih bisa berkomunikasi dengan Ahsan, tapi tidak  dengan Surya dan juga Yudi. Aku terlalu tersakiti oleh mereka, rasa kecewa dan benci terhadap mereka takkan pernah lepas dari hati ini. Namun,  aku ingat dengan kata-kata kalau Tuhan saja maha pemaaf masa aku sebagai makhluk ciptaannya tak mau memaafkan kesalahan orang lain.
            Berita putusnya aku dengan Ahsan memang sudah menyebar dan sampai ketelinga Surya dan Yudi. Entah sengaja atau tidak sengaja, akhir-akhir ini aku sering ketemu sama Surya. Aku sempat berfikir apakah seringnya aku ketemu sama dia itu karena faktor dari kesengajaan Surya sendiri.
            Dan ternyata perkiraanku memang benar, seminggu setelah aku putus dengan Ahsan. Surya menyatakan cintanya lagi kepadaku.
            “Sebelumnya aku minta maaf dulu pernah buat kamu sakit hati, aku masih punya perasaan sama kamu Ana, aku benar-benar gak bisa lupain kamu, aku hanya punya perasaan sama kamu saja. Kamu berhak marah ke aku, tapi yang harus kamu tahu bahwa aku masih mencintai kamu Ana. Apakah masih ada ruang buat kakak dihati kamu Ana?.”
            “Entahlah kak, aku gak tau mau jawab apa.”
            “Kakak benar-benar gak bisa lupain kamu Ana, kakak benar-benar gak bisa mencari pengganti kamu, kakak benar-benar bakalan berubah buat kamu.”
            “Aku pikir-pikir dulu aja.”
            “Baiklah kalau kalau mau pikir-pikir lagi kakak tunggu jawabannya besok. Kita ketemuan di cafe biasa.”
            Sejujurnya aku senang dengan pengakuan Surya, kalau dia gak bisa mencari penggantiku, bahkan gak bisa melupakan aku. Kayanya aku juga masih mendam perasaan ke dia, buktinya hatiku ini kok merasa ada bunga yang harumnya sampai ke wajah, senyumanku masih merekah, sms nya terus menerus kubaca padahal aku sudah hapal betul dengan isi sms itu.
***
            Aku siap-siap buat ke cafe tempat biasa aku dan Surya ketemuan waktu pacaran dulu, aku merias diri semenarik mungkin agar Surya melihat wanita seperti apa yang telah disia-sia kan seperti aku ini.
            Surya sudah menunggu dengan penampilan yang tak kalah menariknya, dia berpenampilan sangat rapih memakai jas, baunya harum dan dia memegang sepuncuk bunga yang akan diberikan kepadaku. Setelah melihat kedatanganku, Surya berdiri dan mempersilahkan aku duduk lalu memberikan bunga mawar merah harum itu kepadaku.
            “Makasih” ucapku.
            Masing-masing dari kami tak banyak bicara, hanya basa-basi saja yang keluar dari mulut Surya demikian juga aku. Sampai Surya bicara langsung pokok pikiran dari pertemuan kita disini.
            “Ana, bagaimana jawabanmu. Apa kamu mau kembali lagi bersamaku?”
            Aku masih diam membisu tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Surya.
            “Aku minta maaf dengan kebodohan yang aku lakukan kemarin, memutuskan wanita yang sangat berharga dihidupku adalah kesalahan besar selama ini. Aku benar-benar ingin mulai dari awal.”
            “Tak perlu ada yang disesalkan mungkin ini semua juga takdir dari Tuhan. Semalam dipikir-pikir, aku juga merasa masih ada ruang dihati aku buat satu orang lelaki yang dulu pernah mampir di hati ini.”
            “Maksudmu? kamu nerima aku lagi.?” Aku mengangguk pertanyaan yang dilontarkan Surya. Dia tersenyum lebar dan benar-benar gak bisa diam. “Makasih banyak Ana kamu udah percaya lagi sama kakak. Kakak akan berusaha selalu membahagiakan kamu.”
            Aku bahagia melihat senyuman merekah yang kulihat diwajah polos Surya. Lika liku yang sudah lama aku lalui dan akhirnya mentok lagi dengan seorang lelaki yang bernama Surya, hubungan kami berlanjut sampai dia lulus kuliah dan akhirnya bekerja, sedangkan aku kuliah jurusan akuntansi di salah satu perguruan tinggi yang ada di Bandung, orang tua kita masing-masing sudah tau dengan hubungan kami, bahkan kami telah bertunangan dihadapan kedua orang tua kami masing-masing. Terkadang break sebentar dalam hubungan bisa membuat kita lebih tenang dan lebih bisa belajar dari pengalaman, kami berdua sekarang jadi tidak gegabah mengambil keputusan kalau ada masalah. Kita selalu dapat mencari solusi dari semua masalah yang kita lalui dengan hati yang tenang dan ucapan yang menyentuh di hati.
           
            3 tahun kemudian...
            Undangan pernikahan telah tersebar, dekorasi ruangan telah selesai, akad nikah besok akan terlaksana, tak terasa hubungan selama 7 tahun lamanya dengan Surya, dengan mambawa pengalaman yang beranekaragam banyaknya. Akhirnya kami bedua besok melangsungkan pernikahan.
            “Anakku ini sekarang sudah besar yah, besok kamu sudah dipinang oleh nak Surya. Ibu mendoakan semoga kamu bisa membina rumah tangga dengan baik yah, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah.” Kata Ibu sambil memelukku, tangisan kami berdua mengheningkan suasana sesaat.

            “Mempelai pengantin pria sudah datang...” Teriak salah satu keluargaku yang sedang menunggu kedatangan calon penganti pria nya.
            “Ana calon suamimu sudah datang.” Kata Ibu memberitahu aku.
            “Ana deg-degan bu.” Ucapku sambil memeganga dada yang jantungnya serasa tak bisa dikontrol.
            “Kamu rileks saja, sebentar lagi kamu bakalan ketemu sama nak Surya. Dan sebentar lagi juga kamu akan sah menjadi suami dari nak Surya.”
            “Iya bu.”
Aku menarik nafas panjang, dan Ibu membawaku keluar untuk bertemu dengan calon suamiku. Terlihat dia begitu ganteng dan rapih memakai kemeja hitam khas seorang calon pengantin pria, memakai dasi dan peci. Terlihat juga ada teman-temanku yang satu perjuangan apalagi Nisa dan Rahayu, ada juga teman-teman SMA dan teman-teman satu kuliah, selain teman-temanku ada juga teman-teman Surya yang sebagian aku kenal. Dan Ahsan juga hadir dipernikahanku dengan Surya, dia mambawa istri dan satu anaknya.
“Kamu begitu cantik sayang.” Ucap Surya kepadaku, aku hanya tersenyum malu mendengar pujian yang diberikan Surya kepadaku.

“Sah....!!!” akad nikahpun selesai aku dan Surya sudah resmi menjadi suami istri. Aku mencium lengan suamiku sebagai tanda aku siap mengabdi sebagai seorang istri yang solehah, dan suamiku mencium keningku sebagai tanda kalau dia siap untuk membinaku untuk menjadi istri yang solihah dengan kasih sayang dan perhatian yang akan diberikannya.
           

`~~~~ TAMAT ~~~~`

0 komentar:

Posting Komentar